Selasa, 31 Mei 2011

0

Bram

Posted in ,
Di dalam Mitologi diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera. Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, hingga selanjutnya. Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Sunda Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di Nusantara.
Di dalam Kitab 'al-Kamil fi al-Tarikh' tulisan Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis... dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.Sekilas dari beberapa pernyataan di atas, sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwaBrahma yang terdapat di dalam Metologi Jawa indentik dengan Nabi Ibrahim.Dan juga ternyata kemiripan kisah-kisah yang disampaikan dalam Veda dengan kisah yang berkembang dalam kebudayaan lain (non vedic) tidak hanya terbatas pada kisah Ramayana dan Mahabharata. Dalam buku berjudul "Moisés y los Extraterrestres", yang dikarang oleh penulis Mexico, Tomás Doreste menyebutkan bahwa ada benang merah antara cerita nenek moyang agama-agama rumpun Abrahamik dengan agama Hindu. Dia memaparkan bahwa yang disebut sebagai Abraham dan Sarai pada dasarnya adalah Brahma dan Sarasvati.
Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.Mitos Brahma sebagaileluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro). Begitu juga dalam filsafat Hindu, Sarai-Svati (Sarasvati) adalah shakti (istri) dari Brahm (Brahma). Bukankah Sarai dikenal sebagai istri Abraham. Kemudian adalah fakta yang menarik dimana nama dari Ishak dan Ismail berasal dari bahasa Sansekerta: (Ibrani) Ishaak = (bahasa Sansekerta) Ishakhu = "Sahabat Shiva." (Ibrani) Ismail = (bahasa Sansekerta) Ish-Mahal = "Shiva yang agung".
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa 'Ibriyah, kata 'Ibriyahberasal dari 'ain, ba, ra atau 'abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).Maka Ibrahim adalah Nabi yang berkelana bersama keluarganya dari Nusantara ke daerah timur tengah
Pada tahun 1900 SM, budaya Brahma menyebar ke timur tengah setelah terjadi curah hujan dan gempabumi yang hebat yang menyebabkan bagian India utara terpisah, bahkan mengubah sepanjang sungai Indus dan Saraisvati. Ahli bumi klasik, Strabo mengatakan terdapat daerah yang hampir di tinggalkan di bagian India barat laut; "Aristobolus berkata bahwa ketika ia diutus dalam misi tertentu di India, ia melihat suatu negeri terdiri dari ribuan kota, bersama-sama dengan desa-desa, yang telah ditinggalkan....." (Geografi Strabo, XV.I.19.) Dan bencana itulah yang terjadi saat empu barang yang Ahli Tauhid dari Nusantara dipaksa menyembah patung.
Empu Barang adalah anak bangsawan, nama bangsawannya Haryo Lembusuro, seorang empu atau brahmana terkemuka tanah Jawa, berkunjung ke Jambu Dwipa (India), ketika itu daratan india dan jawa masih bersatu.Sesampainya menginjakkan kaki di negeri Hindustan ini, oleh para Brahmana setempat, Empu Barang diminta untuk bersama-sama menyembah patung perwujudan Haricandana (Wisnu). Namun, dengan kehalusan sikap insane Sunda, Empu Barang menyatakan bahwa sebagai pendeta Sunda, Dia tidak bisa menyembah patung, tetapi para Brahmana India tetap mendesaknya, dengan alasan kalau Brahmana dinasti Haricandana menyembahnya karena Wisnu dipercaya sebagai Sang Pencipta Tribuwana.Dengan setengah memaksa, Empu Barang diminta duduk, namun sewaktu kaki Empu Barang menyentuh tanah, tiba-tiba bumi bergoyang (tidak disebutkan berapa kekuatan goyangannya dalam skal ritcher). Yang jelas, saking hebatnya goyangan tersebut, patung tersebut hingga retak-retak.Memang, menurut tata cara Jawa, penyembahan kepada Sang Penguasa Hidup itu bukan patung, tetapi lewat rasa sejati, sehingga hubungan kawula dengan Gusti menjadi serasi. Itulah Jumbuhing Kawula Dumateng Gusti.
Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalahNabi Ibrahim, di antaranya :
Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara, sementara Brahma pasangannya bernamaSaraswati.
Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama Ismail, sementaraBrahma terhadap anak sulungnya yang bernama Atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali)...
Brahma adalah perlambang Monotheisme, yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Esa(Brahman), sementara Nabi Ibrahim adalah Rasul yang mengajarkan ke-ESA-an ALLAH.

Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara lain :
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi DIA, DIA tidak pernah dilahirkan, DIA yg berhak disembah 

Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa DIA tidak berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh DIA itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi DIA 
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali DIA yg satu 
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan "sembahlah DIA saja, SESEMBAHAN yang sesungguhnya"
Dalam Brahama Sutra disebutkan : "Hanya ada satu SESEMBAHAN, tidak ada yg kedua. DIA tidak berbilang sama sekali".
Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim). Jadimakna awal dari Brahma bukanlah Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.Nabi Ibrahim mendirikan Baitullah (Ka'bah) di Bakkah (Makkah), sementara Brahma membangunKabuyutan (BuyutALLAAH /BaituLLAAH,  agar ALLAAH di ingat di sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).
Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan tentang bangunan tersebut :

Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu... (Atharva Veda 10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Ka'bah yang didirikan Nabi Ibrahim.Maknadelapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.

Monotheisme Ibrahim sebagai Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaranMonotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Sunda/Jawa sebelum kedatangan ajaran hindu Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi. Selain suku Jawa, pemahamanmonotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai padaKeyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya 'Allah Yang Maha Kuasa', yang dilambangkan dengan ucapan bahasa 'Nu Ngersakeun' atau disebut juga 'Sang Hyang Keresa'.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Sunda Jawi menerima Islamsebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.

Dari segi liguistik  dapat ditengarai sebagai berikut:
1. Kata "Shiva Ratri" berubah menjadi "Shabe-Barat". Oleh karena kelender Muslim berdasarkan peredaran Bulan, maka perayaannya sudah jauh bergeser dari hari yang sebenarnya. Shiva-ratri = malam perkawinan Shiva dengan Parvati atau Uma. Orang Arab menyebut ibu dengan nama Umi.
2. Nama "Mekah" berasal dari kata Sanskerta "Makhaih" yang berarti yajna (kurban suci), karena dimasa lalu disana (di Kuil agung atau Ka'bah di Mekah) sering diselenggarakan yajna besar memuja para deva.
3. Batu hitam dimaksud adalah sebenarnya Siva-linga, biasa disebut juga Lingga (pria) Yoni (wanita) atau di Bali dikenal dengan "celak kontong", dan disebut "Sange Asvad" atau "Hajar Asvad". Kata "Asvad" berasal dari kata Sanskerta "Asita" yang berarti hitam. Hajar Asvad merupakan Lingga yaitu batu hitam berbentuk oval, dengan diameter 7 inci, tinggi 2 kaki 6 inci, dengan bentuk alat kelamin pria, sedangkan Yoni, kita dapat melihat dari foto-foto Kabah, disalah satu sudutnya ada yang berbentuk kelamin wanita (yang dikatakan batu dari surga).
4. Kalimat "ALLAAHU AKBAR" pun adalah kata-kata Sanskerta, "ALLA dan Akka", dua kata panggilan untuk NYA.
5. Banyak sarjana berpendapat bahwa nama Ka'bah berasal dari kata Sanskerta "Kavya" yaitu gelar sang Pandita para Asura, Kavi Sukracarya.
6. Suku Quraish berasal dari kata Kuru, Suku terhormat di India yang mengikuti jalan Veda. Suku Quraish juga suku terhormat di Arab sejak masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad.
7. Huruf-huruf Ibrani adalah kemiripan dari huruf-huruf Pali.
8. Abraham (Ibrahim) berasal dari daerah yang disebut Haran (berarti menjangan, daerah yang banyak menjangannya
9. Sulaiman (Solomon) atau disebut raja Vikramaditya di India yang jajahannya sampai ke jazirah Arabia, dan ikut membangun kembali Kabah, dan membawa kembali agama yang benar (agama Veda-Veda) ke wangsa Arabia pada eranya. Sulaiman (Solomon) = Insan yang diberkati/ berkah dariNYA dalam bahasa Sansekerta = Vikramaditya), di Srinagar terdapat sebuah kuil yang disebut "Takht-I-Sulaeman" (Takta Sulaeman) yang disebut juga Baghi Sulaeman = Taman Sulaeman. Kuil ini dipugar kembali pada tahun 78 AD oleh Raja Gopadatta dari Kashmir (turunan Sulaeman).
10. Kata Nazarenes (Nazarites) berasal dari kata Sansekerta Nazar = penglihatan bagian dalam (Nazaran). Bahasa India sampai kini masih menyebut nazar sebagai penglihatan. Yesus dianggap mampu melihat ke dalam dirinya sendiri (Nasrani).
11. Antologi sajak-sajak Arab purba yang dikenal dengan nama Sayar-ul-Okul, banyak memuat kata-kata indah untuk memuja Mahadeva yang tidak lain adalah Dewa Shiva.
12. Mencukur (gundul) rambut ketika hendak naik haji, mandi dan mengenakan dua lembar kain putih tanpa dijarit adalah serupa dengan praktek brahmacari ketika menerima upacara pemberian tali-suci oleh guru kerohanian.
13. Mengelilingi Ka'bah tujuh kali adalah serupa dengan praktek pradaksina atau parikrama, mengelilingi Kuil yang dilakukan oleh para penganut ajaran Veda.
14. Setelah menunaikan Haji kemudian mengambil air Zamzam juga serupa dengan praktek seusai pemujaan kemudian memohon air suci (tirtha).
15. Dahulu ada 2 (dua) tradisi pemujaan kepada Shiva. (1) Bila menginginkan hidup mulia dengan sifat-sifat luhur, orang-orang Arab memuja Shiva pada hari Senen (Monday atau Soma, hari Bulan). (2) Bila menginginkan kekuatan atau kekayaan untuk menaklukkan atau mengatasi orang/pihak lain, orang-orang Arab memuja Shiva pada hari Jum'at (Sukra-vara, hari mengingat Sukra, sang Pandita para Asura).
18. Seluruh Penggandaan Al-Quran Arab mempunyai bilangan misterius 786 yang di cap mereka. Siapa saja yang tahu bahasa Sanskrit bisa menguji membaca lambang "OM" ke belakang/terbalik dari bahasa Arab dan secara magis nomor 786 akan muncul! Silahkan anda merenungi!
19. Brahmavidya (Veda) atau Dawuh Dewa (Nusantara) adalah waktu terbaik untuk menyembah dan memohon pada Kekuatan NYA, sekitar pukul 2 dini hari sampai kurang lebih 1 jam menjelang matahari terbit, bukankah ini juga waktu untuk sholat tahajud?

0 komentar: