Selasa, 24 Januari 2012

0

Deklarasi Gafatar, Menjawab Tantangan Budaya

Posted in
Penandatanganan Hasil SK Konggres Oleh Wakil Ketua Umum Gafatar

Sebagai anak bangsa yang memiliki kepedulian terhadap dinamika hidup dan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di bumi Nusantara, dengan beridirinya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akan mampu menjawab permasalahan bangsa yang sedang tertidur.
Apalagi sistem politik atau ketidak adilan ekonomi dan sosial telah menjadi buah abrasi nilai-nilai moral spiritual dari budaya Nusantara mengalami kemerosotan moral, karena penguasa bangsa tidak lagi mengenal adat dan tatakrama di dalam masyarakat.
Bahakan menurut Wakil Ketua umum Gafatar, Wahyu Sanjaya yang di temui komhukum.com di sela Deklarasi (21/1) mengatakan,  bangsa ini sedang sibuk mengurusi nafsu keserakahan dan kemewahan duniawi, hingga lupa mengajarkan budaya dan tata nilai kepada generasi berikutnya yang sebelumnya telah diajarkan oleh nenek moyang Nusantara secara turun temurun.
Padahal menurutnya, Perjalanan sejarah pergumulan peradaban dunia dan ummat manusia saling terkait, termasuk sejarah peradaban Nusantara. Sejarah tidak dapat dipisahkan dari rentetan perjalanan kehidupan manusia masa lampau, kini dan masa datang.
“Ini merupakan satu interaksi yang berkelanjutan yang tiada berujung.Sejarah kehidupan para leluhur Nusantara bukanlah dongeng pengantar tidur anak-anak kita, tetapi pusaka yang tak ternilai harganya” urainya.
Belakangan ini, kata Wahyu , paya pembelajaran ilmiah telah banyak dilakukan oleh para ahli tentang sejarah dan budaya Nusantara, mulai dari penelitian tentang ras Austronesia sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah ada di kepulauan Nusantara ini sekitar 5000 tahun lalu.
Namun nyatanya, kata dia, teori tentang Sunda Land sebagai pusat peradaban yang maju ribuan tahun silam yang dikenal dengan benua Atlantis (taman Eden) yang hilang, hingga penelitian yang mengungkap jejak misi Ibrahim (Abraham) pada Kerajaan Majapahit yang selama ini oleh para sejarawan, belum sutuhnya di terima oleh generasi sekarang.
“Disinilah, komitmen kita bersama untuk melestarikan dan menjaga pusaka budaya Nusantara ini agar dapat diwariskan kepada anak cucu dan generasi kita selanjutnya adalah pekerjaan rumah tersendiri bagi generasi muda bangsa ini ke depan” pungkasnya

0 komentar: